Sebaik-baik Manusia

Sebenarnya apa ukuran sehingga dengan pertimbangan ukuran tersebut seorang manusia disebut sebagai orang yang baik, tentu kita berbicara mengenai sebuah ukuran mutlaq dan bukan ukuran yang nisbi atau apalagi ukuran menurut kebanyakan manusia. Ok mari coba kita lihat……. :

Alloh berfirman dalam Al Qur’an bahwa (yang kurang lebih artinya) “………sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Alloh adalah yang paling bertaqwa di antara kamu……..” , nah dari sini kalau ingin menjadi orang yang paling mulia di sisi Alloh, maka jadilah orang yang bertaqwa. Kenapa ukurannya harus di hadapan Alloh, bukan dihadapan makhluq…?, karena Alloh lah Dzat yang Maha Bijaksana, Maha Adil, Maha Mengetahui, dan Maha Kuasa atas segala sesuatu, terlalu banyak contoh orang yang ketika kaya maka temannya banyak dihormati banyak orang namun ketika jatuh miskin semuanya sirna termasuk kehormatan dan teman-temannya, betapa banyak penjahat terselubung yang manusia umum tak tau akan kejahatannya kemudian mendapat kemuliaan hanya karena melimpahnya hartanya padahal hartanya itu didapat dari jalan yang batil, alias kejahatan yang hanya saja manusia tidak mengetahuinya…..?, betapa banyak orang yang mempunyai “darah biru”, “keturunan ningrat” yang terhormat dimana semua orang menunduk padanya, membungkuk bahkan harus berlutut kalau mau menghadap dan sungkem terlebih dahulu padahal belum tentu akhlaq dan imannya baik………?.

Jika Anda masih belum mengerti apa itu taqwa, maka taqwa adalah menjalankan perintah Alloh dan menjauhi semua larangan Alloh. Secara gampangnya diibaratkan bahwa Anda sedang berjalan di semak yang penuh dengan duri, kira-kira bagaimana Anda akan berjalan…? tentu Anda akan berjalan dengan hati-hati bahkan sangat hati-hati bukan..? maka itulah taqwa. Selalu berhati-hati, karena duri begitu banyak dan tajam siap menusuk siapapun yang lengah walau cuman sesaat, sedangkan hidup di dunia tentu bukan sesaat bukan…? Jadi harus lebih ekstra hati-hati, karena jalan yang akan ditempuh lebih panjang, leibih sulit, dan lebih banyak durinya……….

Dalam ayat lain Alloh berfirman yang kurang lebih artinya “…Alloh mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu di antara kamu beberapa derajat…”, salah satu cara menggapai kemuliaan adalah dengan mempunyai ilmu yang bermanfaat sebanyak-banyak nya, dan tentu saja yang paling utama dan pertama adalah ilmu agama, ilmu yang mengajarkan kita aqidah, bagaimana caranya sholat, wudhu, puasa, dan lain-lain banyak sekali yang tidak mungkin cara-cara itu didapat dari jalan nalarn atau penelitian manusia, karena itu semua adalah wahyu dari Alloh yang berada di atas langit. Sungguh ilmu ini sangat mulia, lihatlah bahkan kepada orang kafir yang berilmu, mereka akan memperoleh balasan atas ilmu yang bermanfaat yang mereka punyai di dunia, ya memang hanya di dunia karena di akhirat maka hal tersebut tidak akan memberi manfaat sedikitpun bagi mereka karena mereka kafir, tapi Alloh Maha Adil, amal baik dan ilmu mereka di balas di dunia, sehingga di akhirat tak ada lagi kebaikan yang tersisa………..

Dalam hadits Rosululloh bersabda (yang kurang lebih artinya) “..sebaik-baik manusia adalah pada masaku (sahabat Nabi), kemudian yang sesudahnya (Tabiin) , dan kemudian yang sesudahnya (tabiut tabiin)…..” (atau sebagaimana Rosululloh bersabda), berdasarkan hadits ini jika Anda ingin menjadi orang yang paling baik maka jadilah seperti para sahabat, atau tabiin, atau tabiiut tabiin, tiga kurun generasi terbaik ummat ini. Apa harus sama dalam arti mereka naik onta maka kita juga harus naik onta Mas…?. Tidak tentu tidak, dari penjelasan di atas kita mengetahui bahwa ukuran baik atau tidaknya adalah diukur dari agamanya bukan dari yang lain, bukan berarti yang lain itu tidak bisa menambah kemuliaan, tidak tentu tidak, hanya saja dengan baiknya agama maka otomatis semua yang lain akan ikut menjadi baik karena agama ini telah sempurna mengatur semua hal, dan tidak lah Robb kalian itu lupa………Jadi kalau ingin jadi manusia yang terbaik maka ikutilah bagaimana sahabat itu beragama, bagaimana mereka teguh di atas iman mereka, bagaimana jihad mereka di jalan Islam, bagaimana loyalitas mereka, dan bagaimana bagaimana yang lain…..sungguh sangat banyak, patutlah secara umum Alloh memuji mereka dalam kitabNya yang mulia.

Dalam hadits, Rosululloh bersabda (yang kurang lebih artinya) “…… sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain……” (atau sebagaimana Rosululloh bersabda), dari hadits ini jika Anda ingin menjadi sebaik-baik manusia maka jadilah seorang manusia yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain. Semaksimal mungkin usahakan agar orang lain dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari Anda. Tentu orang yang menmgambil manfaat adalah dalam rangka kebaikan, bukan dalam hal kejahatan seperti Anda membantu seorang pencuri misalnya, tentu bukan ini yang kita maksudkan. Pengertian manfaat disini adalah manfaat yang baik dan positif saja.

Dalam hadist lain disebutkan (yang kurang lebih artinya) “……….sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya…” (atau sebagaimana Rosululloh bersabda), sesuai dengan hadits ini maka jika ingin menjadi orang paling baik maka jadilah orang yang paling baik kepada keluarga. Pergauli lah keluarga dengan ahlaq yang paling baik sebagaimana telah mapan dalam ilmu agama. Tentu hal ini tidak akan samar bagi yang mau mempelajari masalah ini.

Dalam hadits lain disebutkan (yang kurang lebih artinya) “……sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istrinya..” (atau sebagaimana Rosululloh bersabda). Nah kalau dari hadits ini maka jika ingin menjadi orang yang terbaik, maka jadilah yang terbaik dalam bergaul dengan istri, alhamdulillah hal ini telah diatur secara jelas dan gamblang dalam syariat…..alhamdulillah…….dan segala kutamaan dan kemuliaan berpulang kepada Alloh Robbul ‘Alamin.

Dalam hadits yang lain Nabi bersabda (yang kurang lebih artinya) “…..sebaik-baik wanita adalah yang paling mudah maharnya (ringan), paling mudah nafkahnya( qona’ah) dan paling mudah rahimnya (subur) …” (atau sebagaimana Rosululloh bersabda) kalau yang ini khusus untuk kaum hawa, calon ibu, dimana surga berada di bawah telapak kaki nya. Jadi khusus untuk pada Akhwat jika ingin menjadi ayng terbaik maka jadilah akhwat yang ringan maharnya (maskawin), ringan nafkahnya (qonaah yaitu menerima dan bersyukur atas rizki yang Alloh karuniakan kepadanya, tidak banyak menuntut dan membebani suaminya) dan mudah rahimnya (subur, banyak anaknya, karena nanti Nabi berharap akan berbangga dengan banyaknya ummat beliau di hari kiamat, dengan banyak anak dan dididik dengan tauhid maka akan semakin banyak manusia yang mentauhidkan Alloh di muka bumi ini, kaliamat tauhid adalah kalimat yang terpenting, kalimat yang dengannya diutus para nabi dan rosul, tampak jelas bahwa tugas mendidik anak bagi ibu sangatlah penting).

Dalam hadits lain Rosululloh bersabda (yang kurang lebih artinya) “….orang mukmin yang paling sempurna (akmal) imannya adalah yang paling baik (ahsan) akhlaqnya…” (atau sebagaimana Rosululloh bersabda) , dari hadits ini maka seorang mukmin yang terbaik adalah yang paling baik akhlaqnya, paling santun, sopan, ramah, dan lain-lain akhlaq terpuji melekat kepadanya, tentu tidak ada seorang yang sempurna tanpa cela kecuali Nabi shollolloohu alaihi wasallam, tapi ini adalah mizan/timbangan, di mana semakin baik akhlaq maka semakin sempurna iman seseorang mukmin.

Dalam hadits lain Nabi bersabda (yang kurang lebih artinya) “…..dua orang yang patut diiri, seorang alim yang ia mengamalkan ilmunya siang dan malam, dan sorang yang berharta dan dia membelanjakan hartanya siang dan malam di jalan Alloh..” (atau sebagaimana Rosululloh bersabda) , Sungguh mudah dan adil syariat ini, bagi yang berharta tapi mungkin bukan orang alim tapi hanya orang awam dengan pengetahuan sekedarnya masih bisa menjadi manusia yang sangat baik sehingga bahkan kita dibolehkan iri kepadanya karena dia membelanjakan hartanya siang dan malam di jalan Alloh sungguh orang ini menuai pahala setiap hari, namun tentu tidak semua orang berharta, bagi mereka ini masih terbuka kesempatan lebar untuk menjadi orang yang baik dan patut diiri maka jadilah orang berilmu dan mengamalkan ilmunya siang dan malam, maka jadilah ia memanen pahala yang sangat banyak mengejar saudaranya yang kaya raya, padahal dia sendiri tidak memiliki harta……alhamdulillah…….

Ternyata ada banyak cara untuk menjadi orang yang baik, yang kita sama-sama baca di atas adalah sedikit dari yang paling sedikit yang bisa ditulis dalam kesempatan ini mungkin akan disambung pada kesempatan yang lain. Walhasil, Anda tentu bisa memilih cara yang paling sesuai, cocog, dan mudah bagi Anda untuk menjadi seorang manusia yang baik atau mungkin yang terbaik…..sungguh agama ini memudahkan, dan tidak ada yang membuat sulit melainkan pasti akan dikalahkan……….walhamdulillah

Leave a comment